pemerintah harus membuat data terpilah pengungsi dewasa dan anak, sebagai dasar perencanaan pelaksanaan penanganan korbanJakarta (ANTARA) - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta kepada pemerintah memperbanyak bantuan susu untuk anak-anak pengungsi gempa Cianjur agar daya tahan bisa meningkat selama tinggal di tenda pengungsian.
Komisioner KPAI Ai Maryati Solihah menyampaikan permintaan ini sudah disampaikan kepada Kementerian Sosial (Kemensos), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), dan Baznas RI.
“Kami sudah meminta kementerian dan lembaga terkait untuk memperbanyak penyediaan dan distribusi logistik perlengkapan dan makanan ramah anak yang spesifik seperti susu formula, makanan pendamping ASI (MPASI), makanan tambahan balita, kebutuhan obat-obatan dan gizi anak, dan perlengkapan lain,” kata Maryati dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Menurutnya, pemerintah harus membuat data terpilah pengungsi dewasa dan anak, sebagai dasar perencanaan pelaksanaan penanganan korban.
Dengan adanya pendataan secara optimal, maka dukungan logistik dan pemulihan psikososial bencana bagi anak dalam situasi darurat bisa segera dijalankan.
“Penting meningkatkan optimalisasi penyaluran bantuan melalui data terintegrasi guna menghindari tersendat dan tidak meratanya bantuan terutama kebutuhan perempuan dan anak,” tuturnya.
Maryati menyarankan perlu adanya evaluasi berkala yang melibatkan para pemangku kepentingan dan koordinasi berkelanjutan untuk menjangkau titik-titik lokasi pengungsian yang belum terjangkau.
Dengan demikian bantuan untuk terdampak khususnya bayi dan anak-anak bisa diterima secara merata tanpa terlewat suatu apapun.
Hingga Senin (28/11) kemarin, tercatat 703 orang korban luka gempa Cianjur, 73.693 orang pengungsi, 323 orang meninggal dunia, dan sembilan orang dalam pencarian.
Gempa terjadi berkekuatan Magnitudo 5,6 di sekitar 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur pada tanggal 21 November 2022 pukul 13.21 WIB. Pusat gempa Bumi berada di darat pada kedalaman 10 km di koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur.
Badan SAR Nasional (Basarnas) memperpanjang operasi pencarian korban gempa Cianjur selama tiga hari atau dari tanggal 28 hingga 30 November 2022.
Baca juga: KPAI minta pemenuhan kebutuhan makanan anak korban gempa dimaksimalkan
Baca juga: KPAI: Pemulihan trauma pascabencana harus ada poros koordinasi
Baca juga: KPAI: Relawan berperspektif anak penting untuk pulihkan trauma gempa
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022